Perkembangan Sastra Melayu pada Abad ke-19 Masehi

Kanaka Media
0
Periode Sastra Melayu (congerdesign dari Pixabay)
Periode Sastra Melayu (congerdesign dari Pixabay)


Sastra Melayu pada abad ke-19 merujuk pada perkembangan sastra yang terjadi di wilayah Nusantara yang telah terpengaruh oleh budaya Melayu. Sastra Melayu pada periode ini mencerminkan adanya pengaruh Islam yang semakin berkembang di kawasan tersebut. Beberapa ciri khas dari Sastra Melayu pada abad ke-19 meliputi:


1. Pengaruh Islam

Pada periode ini, Islam telah menjadi faktor penting dalam perkembangan sastra di wilayah Melayu. Karya-karya sastra mencerminkan nilai-nilai Islam, dan tema-tema agama sering diangkat dalam karya-karya tersebut.


2. Hikayat

Hikayat adalah salah satu bentuk sastra Melayu yang populer pada abad ke-19. Hikayat adalah narasi epik atau romantis yang sering kali berisi kisah-kisah pahlawan, raja, dan peristiwa bersejarah. Contoh Hikayat terkenal termasuk "Hikayat Hang Tuah" dan "Hikayat Seri Rama."


Baca Juga: Periode Sastra Pujangga Baru dan Karya-Karya Serta Sastrawan yang Lahir di Masa itu

Baca Juga: Periode Sastra Pewayangan pada Abad 14 hingga 19 Masehi


3. Gurindam dan Pantun

Gurindam dan pantun adalah bentuk puisi Melayu yang populer pada masa ini. Gurindam adalah puisi yang berisi ajaran atau nasihat moral, sementara pantun adalah bentuk puisi pendek yang terdiri dari empat baris dengan pola sajak tertentu.


4. Cerita Rakyat Melayu

Selain Hikayat, cerita rakyat juga menjadi bagian penting dari Sastra Melayu pada abad ke-19. Cerita rakyat sering kali diwariskan secara lisan dan kemudian dituliskan, menciptakan variasi cerita dan legenda di berbagai wilayah Melayu.


5. Perkembangan Teknologi Pencetakan

Pada periode ini, teknologi pencetakan sudah mulai berkembang dan memungkinkan karya-karya sastra Melayu lebih mudah dihasilkan dan disebarluaskan.


6. Pengaruh Eropa

Kontak dengan bangsa Eropa pada abad ke-19 juga memberikan pengaruh pada sastra Melayu, terutama dalam hal gaya dan tema tertentu. Pengaruh ini dapat terlihat dalam karya-karya yang mencoba menggabungkan unsur-unsur Eropa dengan tradisi sastra Melayu.


Sastra Melayu pada abad ke-19 mencerminkan keberlanjutan dan adaptasi budaya Melayu di bawah pengaruh Islam, serta interaksi dengan budaya-budaya lain di kawasan Nusantara.





Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)